"Duqqol jaros" (bel berbunya keras) sebelah kiri aula bppm jam 10.30. Ya itulah bel terakhir ujian tulis santri kelas 6. Semuanya tersenyum ceria.. Bangga krn telah berjuang melelahkan ujian selama 2 bulan. Ujian "AMALIYATUD TADRIS" (praktek mengajar), ujian lisan dan ujian tulis msterinya buku buku kls 1-6. Masha Allah mungkin ini ujian terberat lembaga pendidikan dunia.
Wajar semua kls 6 tertawa ,ceria krn setelah ini kelas 1-5 ujian.
Seluruh kls 6 berkumpul di aula mendengarkan tausiah kyai Hasan :
setelah 2 bulan antum ujian : Apa ada yang sakit jiwa ? semua kls 6 menjawab serempak : Gak adaaaa?
Setelah ini ada ujian yang lebih berat lagi yaitu UJIAN MENTAL.
Mampu gak antum semua menjaga disiplin pondok sampai yudisium kls 6 tgl 15 romadon ?
YUDISIUM KELAS 6 inilah yang dinanti nanti, semua wali santri kelas dari sabang sampai merauke bahkan luar negri datang utk menjemput putranya.
Malam shalat trawih tgl 14 ramadon
di masjid jami' ( besok paginya yudisium), seluruh kls 6 dan wali santrinya dikejutkan oleh RISALATU L QOROR ( surat keputusan bpk kyai) dipulangkan salah santri kelas 6 karena pelanggaran berat.
Semua terkejut, heran, kaget bertanya tanya. Ternyata beliau memalsukan tanda tangan kwitansi kartu spp makan dan sekolah.
Malamnya Pak Kyai syukri menjelaskan : tadi sore saya menangis ketika menandatangani surat keputusan ini. Tapi inilah pendidikan. Supaya anak ini tidak mengulangi lagi di tempat lain.
Begitulah... Kyai syukri, Kyai Hasan dan seluruh Guru Guru sepuh meneteskan air mata.
Saya gak tau bgmana jeritan hati kedua orangtua nya... Datang utk menjemput anak...ceria.. Gembira... Eh.. disuruh pulang krn anaknya memalsukan tanda tangan Kyai.
Pelajaran hidup kisah ini banyak orang SEHAT FISIKNYA TAPI SAKIT JIWANYA. Semoga seluruh wali santri Gontor saya doakan 3 sehat :
SEHAT JASMANI SEHAT ROHANI.....
....SEHAT RIZQI
alfatihah
Selamat pagi.. Semoga terinspirasi.
Sby, 8/9/2017
Tulisan ini disalin dari tulisan di group FB Gontor News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar