Mujiddin adalah sebutan bagi mereka yang bertahan di Gontor walau tidak naik kelas. Secara harfiah, artinya yang bersungguh-sungguh.
Ada dulu teman tidak naik di kelas 2. Ayahnya malah bangga, "gak apa-apa, makin lama di Pondok Modern Gontor makin bagus," kata si ayah. Si anak sekarang jadi pimpinan pondok.
Ada teman karib mujiddin di kelas 5, belum naik ke kelas 6. Saya merasa terpukul, bagaimana bisa lha wong dulu klo belajar sama saya, saya gak berani ketemu ustadz pembimbing organisasi, karena dulu diamanahi buat nemenin dia belajar.
Tapi temenku ikhlas, "ndak apa-apa, toh ini di pondok. Makin lama makin bagus" katanya sekarang beliau jadi dosen di unida.
Tidak naik dari kelas 5 ke 6 berat banget. Biasanya mereka yang memikih bertahan diberi kamar khusus, kamar mujiddin.
Ada pengusaha percetakan yang sangat sukses. Saya ketemu bosnya, dia ingat saya, saya lupa.
Lalu dia bilang, kita dulu santri perdana di G2. Bedanya kamu lulus tepat waktu. Sedangkan saya molor.
Molor berapa tahun?
Banyak, kelas 2 2tahun, kelas 4 2tahun, kelas 5 2tahun terus kelas 6 1tahun tapi di Kediri.
Banyak, kelas 2 2tahun, kelas 4 2tahun, kelas 5 2tahun terus kelas 6 1tahun tapi di Kediri.
Takjub saya, entah energi apa yang membuatnya bertahan selama itu.
Namun satu yang petik hikmahnya. Mereka semuanya adalah orang-orang yang ikhlas. Gontor adalah lautan keihlasan, dia bagai ibu, apapun keputusan, mereka ikhlas menerimanya.
Tulisan ini disalin dari tulisan di group FB Gontor News
https://www.facebook.com/groups/GontorNews/permalink/1405854359534868/
Tulisan ini disalin dari tulisan di group FB Gontor News
https://www.facebook.com/groups/GontorNews/permalink/1405854359534868/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar